Pengaruh Makanan Indonesia di Cape Town

Cape Town, Afrika Selatan telah dibangun dengan aroma rempah-rempah dan anggur. Bahkan kota ini memiliki kekayaan makanan sejak pertengahan abad ke-17 masehi.

Berbagai jenis makanan di dunia dan ratusan restoran terbaik juga ditemukan di sana. Seperti restoran Franschhoek yang termasuk dalam 50 besar restoran terbaik di dunia. Itulah yang membuat Cape Town disebut sebagai pusat makanan dunia.

Pada abad ke-18 kota ini semakin berkembang dengan datangnya tahanan yang berasal dari Jawa yang mempunyai keahlian untuk memasak. Sehingga banyak restoran dan rumah makan di sana mempekerjakan juru masak dari Jawa dan disebut sebagai Melayu Cape. Tak heran jika terdapat masakan hasil para tangan Jawa yang tersedia di sudut jalan.

Untuk mendapatkan makanan tradisional Indonesia di sana, Anda tinggal mencari sejumlah kafe (restoran) di jalan tersembunyi, di sana Anda akan melihat seorang wanita yang sedang memasak di dapur bagian belakang.

Carilah tempat-tempat itu dengan berjalan kaki, ikuti aroma masakannya, dan Anda akan menemukan sesuatu yang sedang dicari-cari, masakan tradisional Indonesia ada di sana.

Dalam waktu 20 tahun ini, industri makanan di Cape Town semakin berkembang pesat. Hal itu dapat dibuktikan dengan terdapatnya restoran khas Italia, Thailand, Jepang, Vietnam,Inggris, Perancis, Jerman, Timur Tengah, Austria, Amerika, Amerika Selatan, dan tentunya Afrika.

Jangan lupa, jika Anda berkunjung kesana, cicipi juga makanan khas mereka yang terkenal yaitu Potjiekos (semacam sayuran khas Afrika Selatan) dan bubur yang dibuat dari kentang dan daging. Selain makanan terdapat pula minuman yaitu krim amarula dengan bahan utama buah marula.

Komentar

Resep Populer